Semarang (19/10) – Pada hari ini dua calon guru besar Universitas Diponegoro paparkan hasil penelitiannya dalam rapat yang digelar oleh Senat Akademik. Rapat yang bertempat di Ruang Sidang Senat Akademik Undip ini dihadiri oleh Ketua, Wakil, dan Sekretaris Senat Akademik, beserta jajaran Dewan Profesor. Rapat Pleno Dewan Profesor Senat Akademik ini dimulai pada pukul 09:00 WIB dan ditayangkan melalui aplikasi Microsoft Teams.
Presentasi pertama dimulai dengan pemaparan oleh Dr. Ing. Suherman, S.T., M.T dengan judul makalah ”Pengembangan Pengering Surya Untuk Peningkatan Kualitas Dan Kapasitas Produk Pangan Indonesia” Moderator : Prof. Tutuk Djoko Kusworo, S.T., M.Eng., Ph.D. dalam penelitian ini telah berhasil dikembangkan pengeringan surya hibrid untuk mengeringkan beberapa produk pangan yakni sohun, tepung tapioka, biji kopi dan rumput laut. Prototipe alat pengeringan surya hibrid gas LPG terbuka berhasil mengeringkan produk dengan lebih cepat. Pengeringan surya menghasilkan suhu pengeringan yang lebh tinggi dibandingkan dengan penjemuran biasa. Penggunaan energi tambahan yakni gas LPG pada unit pemanas udara tambahan menjadikan proses pengeringan tidak tergantung pada cuaca. Peningkatan kapasitas produksi telah tercapai terbukti dari laju pengeringan yang lebih cepat dan operasi tidak tergantung pada cuaca. Semakin lama waktu pengeringan maka efisiensi pengeringan akan semakin menurun. Sebaliknya, semakin tinggi suhu pengeringan maka efisiensi pengeringan akan semakin meningkat. Pemodelan lapisan tipis telah berhasil diterapkan untuk kurva pengeringan dan bermanfaat untuk proses scale-up. Kesimpulan dari temuan ini adalah pengeringan surya sangat potensial untuk diterapkan di Indonesia mengingat, Indonesia hampir 12 jam mendapatkan radiasi matahari sepanjang tahun. Pengering surya mudah dirancang, dibuat, dan dioperasikan, serta biaya investasi dan operasi sangat murah. Pengeringan surya memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan merupakan solusi tepat untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk pangan Indonesia.
Acara dilanjutkan dengan presentasi bertema “Teknologi Membran-Surfaktan Terintegrasi Untuk Pemisahan Zat Warna Dan Implementasinya Pada Pengolahan Limbah” oleh Nita Aryanti, S.T., M.T., Ph.D yang dimoderator Prof. Tutuk Djoko Kusworo, S.T., M.Eng., Ph.D. Ibu Nita Aryanti meneliti beberapa penelitian yang berkaitan dengan implementasi integrasi ultrafiltrasi-surfaktan untuk memisahkan zat warna pada model limbah pewarna reaktif dan mengolah limbah batik dan telah digunakan. Implementasi dan sosialisasi teknologi membran kepala masyarakat telah dilakukan melalui penerapan integrasi ultrafiltrasi-surfaktan untuk pengolahan limbah batik dari UKM batik Solo dan Semarang dan Pekalongan. Meskipun integrasi membran-surfaktan telah terbukti mampu untuk menurunkan zat warna dan dapat diimplementasikan dalam pengolahan limbah, metode ini perlu dikembangkan lebih lanjut untuk mengatasi keterbatasan dalam sistim ini.
Bertambahnya jumlah calon guru besar disambut baik oleh Undip. Ketua Senat Akademik menyampaikan bahwa Undip berusaha mencapai target 25 guru besar pada tahun ini “Semoga sesuai dengan yang dicita-citakan dan semoga mencapai target”, pungkas Prof. Dr. Ir. Sunarso, M.S.